Kamis, 22 November 2012

Firasat 2

Keesokan harinya di kampus aku mencoba untuk tegar dan tetap tersenyum walaupun hatiku masih sangat sakit. Namun setelah ia datang aku mulai tidak bisa menahan kesedihanku, aku hanya bisa bersandar di pundak sahabatku V, V mencoba menenangkanku dan membuatku tidak menangis. N sms saat di kelas, ia meminta maaf dan ingin kembali padaku, namun aku pura-pura tidak mengenal nomernya karena sudah aku hapus saat ia memutuskanku. hingga pada saat istirahat V berbicar 4 mata dengannya, aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, dan mereka pergi entah kemana, akupun pergi makan dengan teman perempuanku yang lain, ternyata V dan N menunggu di tempat yang biasa kami makan. N ikut makan denganku dan teman-temanku, ia duduk disampingku, namun selama makan aku mencoba untuk tidak melihat kearahnya sampai selesai dan pergi kembali ke kampus. Tetapi pada saat dijalan ia mencoba mendekatiku dan meminta maaf atas kejadian kemarin, ia menjelaskan semuanya bahwa ia melakukan semua itu karena ancaman dari mantannya tersebut, awalnya aku merasa tidak terima, karena aku sudah sangat sakit hati padanya, sesampainya di kelas aku pindah duduk ke bagian belakang bersama V dan C. Selama dibelakang aku meminta pendapat sahabat-sahabatku tersebut, aku bertanya kepada mereka aku harus bagaimana, apakah kembali kepada N atau tidak. Jawaban mereka berbeda, V menyarankan aku ikuti kata hatiku, dan kalau memang aku sayang padanya kembali saja kepada N, namun jangan sekarang, berikan waktu untuk hatiku memilih dan lihat apakah ia akan bersabar menungguku. Dan C menjawab jangan kembali padanya, karena ada kemungkinan N akan menyakitiku lagi. Tadinya aku mau mengikuti kata-kata V, tapi aku masih bimbang karena aku tidak mau kehilangannya. Ada salah seorang teman kelasku lelaki sebut saja H meminta izin untuk duduk disampingku, ya tentu saja aku izinkan hanya duduk ini, hmm tetapi selama duduk disampingku ia menyatakan perasaannya padaku, ia bilang bahwa sejak pertama kali melihatku ia sudah menyukaiku dan ia juga bercerita bahwa ia juga baru saja putus dengan pacarnya, dan ia meminta izin padaku untuk bisa dekat dan menjalin hubungan denganku, tapi aku menjawab permintaannya dengan jujur bahwa untuk saat ini aku belum bisa membuka hatiku untuk orang lain karena aku masih sangat menyayangi N, ia mengerti dan ia mencoba bersabar dan akan tetap mencoba untuk membuatku membuka hati untuknya, namun jujur saja aku sangat ilfeel padanya, akupun mencoba untuk menghindarinya, setiap ia menawarkan untuk mengantarku pulang, aku selalu mengelak dengan alasan aku bisa pulang dengan yang lain, aku ingin main dulu, dan lainnya. Pada saat H berbicara denganku berdua, N melihatku dan spontan ia langsung menunjukan muka juteknya padaku, saat jam kuliah selesai V mengajakku untuk ikut ke lapangan futsal, teman-teman dikelasku selalu futsal setelah jam pulang kuliah, awalnya aku tidak mau karena aku tau pasti N akan ikut, namun setelah dibujuk oleh V akhirnya aku mau. Saat di tempat parkir N seperti membuang muka padaku, dan akupun langsung berlari kearah teman lelakiku D, karena aku menumpang padanya kelapangan futsal. selama di jalan menuju tempat parkir depan kampus, N melewatiku tanpa menoleh sedikitpun, tadinya aku berharap ia akan memintaku untuk dengannya saja menuju lapangan futsal, namun nyatanya tidak. Sangat sedih rasanya perasaanku. Sesampai di lapangan futsal, aku merasa tidak enak badan, badanku panas dan lemas, kepalaku pusing. Tadinya aku ingin membicarakan hubunganku dengan N, namun ia tetap bermain tidak berhenti-henti, akupun hanya tiduran di samping V selama mereka bermain futsal. Aku tau N marah dan cemburu padaku karena tadi aku berbicara berdua dengan H. Tiba-tiba V menyuruhku untuk pulang saja diantar oleh N, aku hanya menggeleng, namun akhirnya aku mau, tanpa istirahat N langsung bersiap mengantarku pulang, namun karena aku lemas aku memegang tangannya dan bersender di pundaknya, iapun tersenyum padaku. Selama dijalan aku membicarakan semua yang ingin aku bicarakan tadi. Ia meminta maaf lagi padaku, dan ia mengajakku kerumahnya karena ada keponakannya yang bernama Eza katanya, ia tau bahwa aku sangat menyukai Eza. Sesampai di rumahnya, ia selalu dekat dekat denganku, dan pada saat menemani Eza bermain dilapangan didekat rumahnya, mamanya sangat akrab denganku, kakak-kakaknya pun demikian. Hingga saat dijalan menuju rumahnya, aku berjalan disamping mamanya dan mamanya pun berkata kepada kaka ipar N "Anak mama nambah 1 hehe", itu membuatku sangat senang. Dan entah kenapa aku langsung bisa memaafkan N. Dan kitapun kembali seperti biasa, namun tetap saja hatiku masih merasa sakit hati dengannya, dan rasanya seperti trauma jika di ingat-ingat lagi kejadian itu, tetapi N selalu mencoba meyakinkanku bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi, aku pun mencoba untuk mempercayainya...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar