Selasa, 18 Desember 2012

Relationship

Yak sesuai dengan Judulnnya, gue mau bahas apa yang ada di fikiran gue saat ini. Gak tau kenapa tiba tiba gue  mikirin ini.
Hmm gini, gue heran sama kaka kaka gue yang pada awet awet banget pacarannya.
Kakak Pertama gue Mas Teguh, gue gatau pasti sih dia pacaran sama Mb Irul berapa tahun, yang pasti mereka itu LDR dan tau-tau udah nikah aja. Padahal Mas Teguh itu playboy, tapi akhirnya ya tetep sama Mb Irul, sekarang udah punya anak 2. Anak yang pertama (Tariza) sekarang umurnya udah 12 tahun (Yak gue punya ponakan pertama kali umur 6 tahun, hebat ya?) dan yang ke dua (Rio) udah 7 tahun.
Kakak gue yang ke dua Mb Dian. Kurang lebih Mb Dian itu pacaran sama Bang Ozy sekitar 8 tahunan, setau gue sih sejak lulus SMP, itu juga baru 3 tahun pacaran (sampe lulus SMA) udah LDR karena Bang Ozynya di kirim ke Kalimantan dari tempat kerjanya, waktu itu juga belum ada webcam kayak sekarang, tarif nelpon aja masih mahal banget, jadi mereka cuma surat suratan gitu *So sweet ya??* dan sekarang Mb Dian sama Bang Ozy udah nikah dan punya anak 3 pula. Yang pertama (Syahla) sekarang umurnya udah 8 tahun, yang kedua (Fauzan) umurnya udah 6 tahun, dan yang terakhir (Haziq :*) umurnya baru mau setahun tanggal 27 Desember ini.
Kakak gue yang ke tiga Mb Ari. Mb Ari ini hebat juga looooh. Mb Ari sama Mas Lutfi itu pacaran udah 10 tahunan (kurang lebih). Padahal hubungan mereka sangat sangat di tentang sama keluarga dari pihak Mb Arinya, kayak Bapaknya(gue satu bapak cuma sama Aa Tony, yang lainnya satu mama) dan Mamah, juga Om Om dari keluarga Mamah. Yaa alasan mereka sangat beragam buat menentang hubungan Mb Ari sama Mas Lutfi. Tapi mereka kuat, buktinya ampe 10 tahunan mereka masih pacaran, dan beberapa hari ini mau nikah pula walaupun bapaknya masih nentang hubungan mereka. Tapi gue salut banget sama perjuangan mereka mempertahankan hubungan sampe bertahun tahun gitu.
Kakak gue yang ke empat Aa Tony. Ih ini orang playboy kelas beraaaat!! Tapi gue heran ada aja loh cewe yang mau pacaran sama dia, padahal kalo menurut gue sebagai adenya dia itu kagak ada ganteng-gantengnya, gualak iya! Tapi playboy playboy gitu Aa pernah loh pacaran sama cewe sampe 5 tahun lebih, namanya Ka Iin. Emang sih putus nyambung, tapi hebat loh kaka gue yang seorang playboy gitu bisa pacaran sampe 5 tahun lebih. Ituu ka Iinnya yang polos atau kebangetan polos ya? Masalahnya kak Iin juga tau loh kalo Aa itu suka main belakang, suka jalan sama cewe lain di belakang ka Iin, pernah jadian malah, tapi kuat ya mereka. Cckckkck saluuuut.
Lah gue?? jangan di tanya please -_-
Bagi kakak kakak gue, gue itu satu satunya sodara mereka yang pacarannya paling gak awet. Gila enak aje!
Tapi iya juga sih, tapi kan gue bakal pertahanin hubungan gue biar awet kalo cowonya gak aneh-aneh atau gak selingkuhin gue. Buktinya gue pacaran sama Eka awet sampe mau 2 tahun (cuma mau 2 tahun sik -_-), tapi itu juga kalo ekanya gak selingkuh mungkin ampe sekarang juga masih *TAPI LOH YA* sayangnya dia selingkuh, padahal baru LDR 2 bulan ckck dasaar cowo ngeselin -_-!
Aaaaaa tapi pengen banget kayak kakak kakak gue yang pacarannya aweeeet banget, malah pada sampe nikah. Haduuuuh sumpah iri banget sama kakak kakak gueeee x_x
Kapaaaan gue bisa pacaran awet kayak mereka :"""(
Yaaak serahkan semuanya pada yang di Atas saja lah yaaa *emang diatas ada apaan?* *sorry gila*

Senin, 17 Desember 2012

16-06-2004 :"(

Sabtu, 12 Juni 2004. Mama menanyakan padaku, ingin merayakan ulang tahunku dengan mengundang teman-teman makan di rumah atau makan di luar seperti biasa bersama keluarga, dan aku memilih untuk mengundang teman-temanku makan di rumah. Keesokannya, pagi-pagi sekali mama mengajakku pergi ke pasar untuk membeli bahan-bahan yang akan di gunakan untuk memasak makanan di hari ulang tahunku yang ke 10 tahun, besok hari yaitu tanggal 14 Juni 2004. Kami berkeliling pasar depan komplek rumah, setelah semua bahan-bahan yang sudah di beli kami pun pulang ke rumah. Mamapun segera membersihkan bahan-bahan masakan dan di simpan di kulkas. Selama menyiangkan sayur-sayuran dan bahan masakan lainnya, mama mengeluh ke kaka iparku Mb Irul, mama bilang bahwa badan mama sudah tidak kuat lagi sebenarnya, mudah sekali capai dan sangat lemas, tapi mama memaksakannya demi ulang tahunku.
Keesokan harinya tepat tanggal 14 Juni, dimana itu adalah hari ulang tahunku. Pagi-pagi sekali mama sudah mulai memasak di bantu oleh kaka iparku Mb Irul dan akupun berangkat ke sekolah. Sepulang sekolah, aku bersama dengan teman-temanku menuju rumahku untuk merayakan hari ulang tahunku. Sampai di rumah semua masakan dan kue sudah tersaji di meja makan. Aku sangat bahagia, karena aku bisa merayakan hari ulang tahunku bersama teman-temanku. Aku melihat teman-temanku menyantap semua makanan dengan lahap dan sangat menikmatinya. Kata mereka masakan mamaku sangat enak, aku senang sekali mendengarnya. Kami pun berfoto-foto, tapi entah kenapa mama tidak mau di foto saat itu. Sore harinya saat semua teman-temanku sudah pulang, mama terlihat sangat kelelahan, sangat lemas, namun aku fikir mama hanya kecapaian karena sudah bangun pagi-pagi sekali untuk memasakan aku. Kakak pertamaku Mas Teguh dengan Mb Irul dan keponakanku pun akhirnya pulang di malam harinya. Namun kakak pertamaku memiliki firasat buruk, entah firasat apa itu. Benar saja, di tengah perjalanan mereka terjatuh dari motor tanpa sebab, semakin menjadi lah firasat negative yang ada di benak Masku tersebut.
Keesokan harinya, seperti biasa, aku bangun tidur langsung mandi dan berangkat sekolah. Namun aku melihat mama sangat lemas, aku jadi tidak tega meninggalkannya untuk berangkat sekolah, tapi mama meyakinkanku bahwa Beliau tidak apa-apa. Selama di sekolahpun aku sangat mengkhawatirkan keadaan mama. Sepulang sekolah, aku melihat mama hanya tiduran di kamar, aku pun menemaninya sampai akhirnya aku tertidur di samping mama. Sore harinya saat aku terbangun dari tidur, menyuruhku untuk mengambilkan obat, saat itu mama demam tinggi. Sebisa mungkin aku merawat mama sepanjang sore sampai malam hari. Aku mengambilkan mama makanan, minum serta obat. Mama tidak memakan semua makanannya, beliau hanya makan sedikit, katanya sangat mual. Akhirnya mama pun muntah-muntah di piringnya. Saat itu aku sama sekali tidak merasa jijik untuk membersihkannya, selesai membersihkannya aku menemani mama tidur di kamar, aku mengompres kening mama, tidur di sampingnya sampai aku tertidur. Malam harinya saat papa pulang, papa menyuruhku untuk pindah ke kamarku, namun aku tidak mau, aku tidak mau jauh-jauh dari mama, aku mau tidur dekat mama, dan papa pun mengijinkan.
Rabu, 16-06-2004. Pagi harinya, saat aku terbangun mama dan papa sudah tidak ada di sampingku. Aku keluar kamar, ternyata papa sedang duduk di kursinya seperti biasa, membaca koran dan mengopi. Aku bertanya ke papa "Pah, mama dimana?", Papa menjawab " Gatau, tadi papa bangun mama sudah tidak ada, mungkin sedang ke pasar atau sedang membeli sarapan. Sudah ade mandi dulu saja, nanti juga mama pulang". Aku pun segera mandi karena hari pun sudah mulai siang. Selesai mandi dan berseragam, papa teriak dari kamar mandi di kamarnya "Ade! Ambilin handuk mama cepat! Mama pingsan di kamar mandi!", akupun segera berlari mengambil handuk mama dan memberikannya ke papa, papapun segera mengangkat mama ke kasur. Aku bingung, apa yang terjadi pada mama. Aku pun memohon mohon pada papa untuk tidak sekolah hari itu, aku ingin menjaga mama. Beberapa menit kemudian mama tersadar dan melihatku di sampingnya. Namun tatapannya kosong, akupun mencoba untuk bertanya "Mah, mama kenapa?", tapi mama tidak menjawab, mama hanya menatapku yang berada di sebelah kanannya, kemudian berbalik ke sebelah kiri perlahan-lahan dengan mengucapkan istighfar. Aku mulai sedih, ada apa dengan mama? :"(
Selesai mandi, papa segera menyuruhku menelpon Mas Teguh dan Mb Ari  kakakku yang ke tiga, menyuruh mereka segera ke rumah, dan menelpon Mb Dian kaka ke duaku yang saat itu tinggal di kalimantan bersama suaminya, dengan terisak-isak aku menceritakan apa yang terjadi pada mama. Mb Dian segera menelpon dokter yang biasa memeriksa mama yang kebetulan kenal dekat dengan Mb Dian karena sebelum pindah ke kalimantan Mb Dian bekerja di Apotek Tempat dr. Ira bekerja. Jam 7 lewat, dr. Ira pun datang dan memeriksa mama, kata dr. Ira, mama mengalami darah rendah sehingga mungkin saat sedang mandi Mama pusing dan jatuh pingsan, papa pun diminta untuk membuatkan teh kental yang sangat manis agar tensi mama kembali normal. Tak lama dr. Ira pulang, Mb Ari, Mas Teguh dengan Istri dan anaknya pun sampai dirumahku. Kami semua berkumpul di kamar mama, memijat mijat kaki mama yang sangat dingin, Mas Teguh mencoba untuk berbicara pada mama selama papa membuatkan mama bubur, Mas Teguh menunjukan kepada mama bahwa kami adalah anak-anak mama. Namun mama tidak merespon, mama hanya melihat kami satu persatu dengan tatapan kosongnya dan sesekali menyebutkan nama Allah. Tak lama bubur matang, dan papa pun menyuapi mama sementara kami semua anak-anaknya menunggu di luar kamar. Mas Teguh pun menelpon Bude Bas, kakaknya mamah dan memberitahukan kabar mamah. Tak lama Bude Bas datang dengan anaknya yang bernama Mas Tito, dan Aa Toni kakak ke empatku yang sedang bersekolah sampai di rumah karena di telpon oleh papah dan diberitahukan kondisi mama saat itu.Semuanya berkumpul dikamar mama, Budeku mencoba berbicara dengan mama, namun tetap saja mama tidak merespon, mama hanya berbaring resah dengan sesekali mengucap asma Allah. Namun saat sedang ingin buang air kecil, mama melihat ke arah papa dan entah kenapa papa mengerti bahwa mama ingin buang air, dan papah pun membantu mama ke kamar mandi sampai kembali berbaring kembali di tempat tidur. Namun sejam kemudian mama sudah tidak bisa bergerak-gerak, mama pun buang air di tempat tidur. Akhirnya jam 9 pagi papah meminjam mobil temannya untuk membawa mama ke Rumah Sakit karena papa sudah sangat kasihan melihat kondisi mama yang semakin lemah. Aku hanya menunggu dirumah bersama Kaka Iparku Mba Irul, namun selama di rumah aku menangis tidak berhenti dan tidak mau makan walaupun sudah di bujuk oleh Mb Irul. Aku pun tiduran di kamar mama sambil menangis, aku sangat takut kehilangan mama, aku tidak mau mama pergi meninggalkanku. Dan akhirnya aku pun tertidur dan saat bangun hari sudah sore. Aku melihat ke sekelilingku, sangat sepi dan tidak ada mama :"( akupun menangis kembali. Mb Irulpun menyuruhku untuk mandi dan sholat ashar, mendoakan mama agar mama cepat sembuh, dengan terisak isak aku mandi dan sholat ashar, selesai sholat dan berdo'a Mas Teguh pulang membawakan Fried Chicken, namun aku tidak mau makan, aku terus menanyakan kondisi mama kepada mas Teguh, Mas Teguh menenangkanku dengan bilang mama sudah tidak apa-apa, mama sudah membaik, mama sudah bisa tersenyum melihat orang-orang di sekitarnya, namun tetap saja aku menangis dan tidak mau makan, sampai Mas Teguh ikut menangis dan memelukku, meyakinkanku bahwa mama tidak apa-apa. Akhirnya akupun mau makan walaupun hanya sedikit. Selesai makan akupun Sholat magrib dan berdo'a meminta kesembuhan untuk mama, dan setelah sholat, aku di suruh tidur oleh Mas Teguh, akupun meminta kepada Mas Teguh dan Mba Irul untuk membangunkanku di tengah malam karena aku ingin sholat tahajud. Sekitar jam 11 malam, suara motor papa membangunkanku, tapi aku tidak langsung keluar kamar, aku mengintip dulu dari dalam kamar. Mb Irul menanyakan kabar mama kepada papah, dan papa bilang bahwa kondisi mama memang lemah, tadi sore mama sesak nafas sehingga membutuhkan selang Oxygen. Aku yang mendengar itu segera keluar kamar dan menanyakan kabar mama kepada papa, tapi papah bilang mama baik-baik saja. Aku tau papa sedang membohongiku saat itu. Papa masuk kamar untuk mengambil perlengkapan yang dibutuh kan mama, namun sekitar jam setengah 12 malam, Mb Ari menelpon papah memberitahukan bahwa mama saat ini sedang susah nafas, sedang di tangani oleh dokter dan suster dan ada pula ustadz dari Rumah Sakitnya, telpon di matikan dan aku melihat ke arah papa dengan cemas, Mb Irul menanyakan apa yang terjadi pada mama, Papa menceritakan bahwa mama sedang susah bernafas, saat itulah aku mulai menangis, papa hanya memelukku dan bilang bahwa besok pagi aku akan di ajak ke Rumah Sakit untuk menjenguk mama. Namun tak lama berselang sekitar pukul 23.45 Mb Ari menelpon papa lagi dan bilang bahwa mama sudah meninggal, aku menatap ke arah papah dan menanyakan apa yang terjadi pada mama, tapi papa hanya bilang " Ade, mama sudah tidak ada, ade harus ikhlas melepas kepergian mamah. yah? ade kan anak pintar, ikhlasin mama pergi, biar mama tenang perginya", saat itu yang aku rasakan dadaku sangat sesak dan percaya tidak percaya dengan apa yang di ucapkan oleh papah, Mb Irul sudah mulai menangis, dan akupun ikut menangis sangat keras, aku berteriak memanggil Mama. Menangis sejadi jadinya sampai Mb Irul memelukku sangat erat dan bilang "ade harus ikhlas, biar mama tenang, ade harus kuat". Namun aku tidak bisa menahan jeritanku, yang ada di fikiranku aku tidak ingin mama pergi, aku tidak ingin kehilangan mama :""( . Tante Rita tetanggaku pun datang menghampiriku yang saat itu sedang menangis dan menjerit-jerit, ia memelukku sangat erat dan ikut menangis saat mengetahui mamaku sudah tidak ada lagi di dunia ini, karena tante Rita sudah menganggap Mamaku sebagai mamanya sendiri, ya memang mama adalah seseorang yang sangat ramah dan pendengar yang baik, jadi banyak yang menganggap mama sudah seperti Mama mereka sendiri. Aku masih terus-terusan menangis sampai akhirnya papa memelukku dan berkata "Ade mau ke Rumah Sakit liat mama? tapi ade janji di depan mama ade harus kuat, ade gak boleh nangis nanti mama sedih kalo liat  ade nangis" aku hanya mengangguk dan mencoba untuk berhenti menangis walaupun air mata masih mengalir di pipiku. Aku menaiki mobil Om Aan(Suami Tante Rita) bersama papah menuju Rumah Sakit, selama di perjalanan aku mencoba untuk tidak menangis, sesampai di Rumah sakit aku merasa sangat lemas, aku takut kalau aku tidak kuat untuk menahan tangis di depan jenazah mama. Dan akhirnya aku menguatkan diriku dan berjalan menuju ruang ICU dilantai 2. Di depan ruang ICU ada Aa Tony dan Mb Ari yang sedang menagis terisak isak, saat mereka melihatku mereka langsung memelukku, akupun tidak kuasa menahan tangis itu, akhirnya akupun menangis kembali. Mb Ari bicara padaku bahwa kalau aku ingin melihat mama, aku tidak boleh menangis di depan mama, kami pun masuk ke dalam ruang ICU, dan aku melihat mama sudah di tutupi oleh selimut putih, saat ku buka selimut yang menutupi wajah mama yang kulihat wajah mama saangaaat pucat, tapi mama tertidur dengan senyuman :""") Mb Ari menyuruhku untuk mencium mama untuk terakhir kalinya, tetapi air mataku tidak boleh mengenai wajah mama, aku pun mencium pipi mama, wajahnya dingin, aku sangat ingin menangis setelah mencium pipi mama, tapi aku mencoba untuk kuat. Setelah papa mengurus semua administrasi rumah sakit, aku pun pulang dengan papah, Om Aan dan Aa Tony. Sesampainya di rumah, di depan rumah sudah sangat sepi tetangga yang berbela sungkawa dan menunggu kedatangan jenazah mama kerumah, semalaman aku tidak tidur sampai akhirnya sekitar pukul 3 pagi ambulans yang membawa jenazah mama sampai di rumah. Namun selama jenazah mamah dirumah, aku tidak menangis, tidak tahu kenapa. Aku bisa tersenyum dan bercanda dengan keponakanku. Namun setelah Jenazah mama di kebumikan, aku selalu menangis setiap ada orang yang datang kerumah untuk berbelasungkawa :"(( rasanya masih tidak percaya bahwa mama sudah tidak ada :"(( dan ternyata perayaan ulang tahunku adalah kado terakhir dari mama untukku :""(
I'll always love you Mom, you'll always in my heart :"(

Rabu, 28 November 2012

Kisah Percintaan Remaja Yang Rumit

Hellooo everybadeh, aku mau bikin postingan baru tentang kehidupan percintaan saudara aku sendiri nih, semalem dia abis cerita panjang lebar ke aku dan aku fikir kalo aku jadiin cerita seru kali ya hahaha
oke langsung aja.

Bermula dari cewe cantik nan tenar yang baru putus sama pacarnya karena pacarnya selingkuh, sebut aja cewe itu namanya Juju. Sejak Juju ngejomblo, banyak banget cowo-cowo ganteng nan keren yang deketin Juju (Cie banget deh) dan semua cowo yang deketin Juju ini anak basket, kebetulan Juju juga anak basket gitu. Awalnya Juju deket sama cowo yang namanya Rio, Rio ini atlit basket Internasional gitu, keren dan ganteng memang, tapi sayang udah punya cewe -_- . Tapi Rio tetep deketin Juju (Selingkuhin cewenya), malah mereka pernah jalan berdua, selama jalan tuh Rio selalu ngerangkul pundak Juju atau bahkan gandeng tangan Juju, padahal Jujunya risih banget, apalagi Juju tau kalo si Rio ini dah punya cewe (Dasar Buaya Darat -_-). Akhirnya kedekatan mereka pun gak berlangsung lama.
Gak lama dari Rio, Juju deket sama anak basket juga, namanya Dion. Dion itu kuliah di Fakultas Hukum si sebuah Universitas Negeri yang ada di Solo, orangnya ganteng, keren dan gentle. Awalnya Juju biasa aja ke Dion ini, dia cuma anggep Dion temen biasa, tapi lama kelamaan Juju jadi suka banget sama Dion. Tiap hari mereka BBMan dan smsan. Terus tanggal 14 November ini Dion bilang ke Juju kalo dia mau pulang ke Jakarta buat ketemu Juju, so pasti Juju senengnya gak ketulungan kaaaan. Saat Dion udah di Jakarta, dia ngajak Juju jalan, tapi Dion gak kayak si Rio yang ngerangkul-rangkul si Juju, Dion selalu ngelipet kedua tangannya di dada, otomatis dia gak nyentuh Juju sedikitpun dong. Juju tambah suka sama Dion karena menurut Juju cowo yang kayak gitu tuh sopan banget, gak kegatelan (Garuk kalo gatel haha). Terus Dion minta kalung yang di pake sama Juju, otomatis di kasih sama Juju dong, nah si Dion pun ngasih boneka Winnie The Pooh kecil buat Juju, katanya sih itu boneka kesayangan Dion dari bayi dan Dion gak pernah mau ngasih boneka itu ke siapapun, tapi Dion justru ngasih boneka kesayangannya itu ke Juju (apa maksudnya ya?), so pasti biki Juju seneng banget dong karena udah dikasih boneka kesayangannya Dion. Tapi kebahagiaan itu gak berlangsung lama. Beberapa hari kemudian Dion bbman sama Juju bisa di itung pake jari, paling cuma 2-3 kali, katanya dia sibuk karena kakanya lagi nikahan, maklum orang batak banyak acara adatnya. Tapi lama kelamaan Dion itu hilang gak ada kabar. Juju khawatir dan sukses dibuat galau oleh si Dion ckck. Dion gak pernah bbm dan sms Juju lagi, dan saat dia mau pulang ke Solo, Dion pun gak bilang ke pamit ke Juju, padahal Dion janji mau pamit sebelum pulang, dan sukses bikin Juju tambah galau, ada apa dengan Dion? Sampai suatu hari Juju buka twitter dan baca tweetnya Dion yang isi intinya kalo Hpnya yang lama hilang, invite pin baru, tapi Juju gak invite, dia gak enak, dia cuma DM Dion dan minta Dion buat invite pin BBnya Juju, tapi sampai sekarang gak di invite juga. Akhirnya Juju gak sabar, dia DM Dion "Dion, kok gak ada kabar? Apa Juju punya salah sama Dion sampe Dion gak ngasih kabar lagi ke Juju". Tapi sampai sekarang gak di bales-bales juga, padahal di twitternya Dion tweet-tweetan sama temen-temennya. Sukses banget bikin Juju tambah galau. Di dalam kegalauannya Juju, datang lah seorang cowo anak basket juga, tapi umurnya di bawah Juju setahun, dan dia masih sekolah sedangkan Juju udah lulus dan udah kerja, namanya Alvin. Alvin ini anak tunggal, orangnya manis, tapi cuek sama stylenya, anaknya juga manja gitu, maklum anak satu-satunya. Melvin ini banyak banget yang naksir, sama sih kayak Rio dan Dion, tapi dia sombong dan cuek di depan semua cewe, gak kayak Rio dan Dion. Berawal dari Juju yang lagi nyalon sama temennya yang kebetulan sahabatnya Alvin, namanya Dhea. Dhea nanya ke Juju, "Ka Juju kenal sama Alvin?" "Iya kenal, kan dia suka basket di GOR juga." dan akhirnya Alvin pun bbmin Juju mulu, ya karena Juju orangnya welcome, jadi mereka BBMan terus, sampai suatu hari Alvin jalan sama Juju, mereka mau nonton bioakop, kebetulan Juju ngajak aku juga dan Ardi sahabat kita buat ikut. Alvin orangnya asik sih, yaa tapi ketawan banget masih anak kecil haha. Selama nunggu filmnya mulai, kita muter-muter mall nyari tempat main yang seperti time zone gitu, tapi ketemunya yang mainannya dikit banget. Akhirnya kita mentok di Karaoke Box, di dalem situ kita nyanyi-nyanyi gak karuan, dari mulai lagu korea, barat, sampai dangdut hahaha Gokil! pas nonton kita duduknya kepisah dua-dua soalnya udah penuh. Selesai nonton aku sama ardi langsung pulang, Juju sama Alvin nonton lagi. Dan kebesokannya Alvin nembak Juju, awalnya Juju bingung mau nerima atau nggak, soalnya Juju masih sayang sama Dion, akhirnya Juju curhat ke Mamanya tentang semuanya, dan mamanya pun bilang "Selama ini kamu selalu menyayangi orang yang gak sayang sama kamu, mulai sekarang coba untuk menerima dan belajar menyayangi orang yang menyayangi kamu" dan itu ngena banget di hatinya Juju. Akhirnya Juju nerima si Alvin buat jadi pacarnya deh. Tapi saat mamanya Vava tau kalo Juju pacaran sama Alvin, keluarganya Vava kaget banget! Karena keluarganya Vava masih berharap banget Juju buat jadi pacar Vava lagi, padahal Vava udah punya pacar, tapi keluarganya gak ada yang suka sama pacarnya Vava yang sekarang, mereka lebih suka sama Juju. Tapi Juju udah gak ada rasa lagi ke Vava ckck. Dan sekarang Juju udah punya Alvin, Juju juga mencoba untuk mulai menyayangi sama Alvin, mengikuti kata-kata dari Mamanya, yaa walaupun Alvin masih anak-anak banget sikapnya menurut Juju, suka ngambek gitu, tapi Juju seneng bisa milik orang yang menyayanginya.

Itu aja sepertinya yang bisa aku ceritakan. Mianhae kalo ceritanya gak seru, cuma terinspirasi dari cerita saudara aja, karena waktu dia cerita ke aku itu seru bangeeet haha. Kurang lebihnya aku minta maaf ya. Mianhae~~~~~~~
Segitu aja yang bisa aku ceritain. See ya. Gomawo~

Senin, 26 November 2012

Firasat 4

Hari kujalani seperti biasa tanpa adanya seseorang yang mengisi kekosongan hatiku. Sepi. Sangat sepi. Tapi ku coba menjalani semuanya dengan senyuman. Perlahan-lahan aku mulai bisa melepaskan perasaanku kepada N, karena aku fikir tidak ada alasan aku masih menyayanginya. Namun saat di kampus, aku selalu menunggu kedatangannya, dan akhirnya jam 10 lewat ia datang bersama teman-temannya yang memang teman sekelasku juga. Awalnya aku tegar, aku biasa saja, namun setelah melihat kedatangannya emosi ini kembali meluap, aku ingin berteriak, aku ingin menangis, namun tidak mungkin, mukaku berubah menjadi sangat merah di depan teman-temanku, aku malu tapi aku juga ingin menangis. Tapi semua perasaan itu sangat cepat ku atasi, aku mencoba untuk bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa, aku merelakskan hati, fikiran dan emosiku. Ku coba ikuti kata-kata mamanya N, bersikaplah seperti tidak terjadi apa-apa, dan aku berhasil melakukannya, namun aku tidak sedikitpun menoleh ke arahnya, tidak sedikitpun berbicara dengannya karena kami duduk bersebrangan. Dan setelah istirahat makan siang, ia tidak kembali lagi kedalam kelas, aku bingung kemana ia pergi, tapi aku juga tidak tau ingin bertanya kepada siapa. Setelah pulang dari kampus temannya N sms kepadaku menanyakan tugas, langsung saja aku tanya kemana N setelah istirahat, dan temannya menjawab kalau N pulang, ia mengantuk. Akupun percaya karena aku tahu bahwa N memang habis piket malam di kantornya. Ke esokannya sore hari saat aku ingin mengembalikan Flashdisk milik teman sekelasku R yang kebetulan kami janji untuk bertemu di daerah rumahnya N, firasatku mengatakan bahwa ingin sekali mampir kerumah N untuk mengobrol dengan orangtuanya, tapi aku masih ragu, namun sebuah kebetulan yang sangat membahagiakan, saat aku sudah sampai di daerah rumahnya N dan bertemu dengan R, mamanya N sms aku menanyakan kabarku dan menanyakan apakah kemarin N kuliah atau tidak, aku langsung menelpon beliau dan meminta izin untuk mampir kerumahnya. Sesampainya aku dirumahnya N, aku langsung mengobrol banyak dengan mamanya, beliau mengatakan bahwa N tidak pulang sejak hari jumat, dan aku menceritakan bahwa temannya mengatakan bahwa N kemarin bilang ingin pulang karena mengantuk, mamanya bingung, karena N sms bilang bahwa ia ada kerjaan di kantornya. Aku dengan mamanya saling bertukar fikiran, dan mamanya pun selalu memberikanku dorongan untuk tetap bersabar dan fokus pada kuliah dan pekerjaanku, tentunya beliau juga meminta aku untuk terus memperhatikan N walau tidak secara langsung. Saat papanya turun dan melihatku, beliau langsung menyapaku "eh si cantik", sangat senang mendengar papanya menyapaku seperti itu :D . Dan kami mengobrol bertiga, mama dan papanya selalu memberiku support untuk aku tetap maju dan fokus dengan masa depanku, aku sangat bahagia bisa dekat dengan mereka, mereka sudah seperti orangtuaku sendiri, aku sangat menyayangi mereka. Dan di tengah-tengah pembicaraan kami, mamanya selalu membicarakan M, mamanya sangat tidak menyetujui hubungan N dengan M, mamanya sangat ingin N terlepas dari M, aku juga sangat menginginkannya, tapi semua itu kembali kepada jalan dari Allah, kami hanya bisa berdo'a dan berpasrah dengan semua rencana Allah. Saat sedang mengobrol aku selalu melihat ke arah jam, karena aku takut N mengetahui bahwa aku sering main kerumahnya dan mnegobrol dengan orangtuanya, namun firasatku mengatakan bahwa N lembur, dan benar saja, tidak lama setelah aku menanyakan kepada mamanya apakah N lembur atau tidak, N sms mengatakan bahwa ia lembur. Ada apa dengan semua firasatku ini??
Namun aku masih bingung dengan perasaanku pada N, masih sayangkah aku padanya? Rasa sayangku padanya sangat bercampur dengan rasa sakit hatiku.

Keep smile although my heart cry.

Kamis, 22 November 2012

Firasat 3

Setelah kejadian itu aku selalu takut N akan menyakitiku dan meninggalkanku lagi. Aku selalu jujur padanya setiap kali aku merasakan firasat buruk itu kembali, tetapi ia selalu meyakinku bahwa kejadian itu tidak akan terjadi lagi, aku pun dimintanya untuk tidak terlalu memikirkannya. Aku mencoba untuk pelan-pelan melupakannya, tetapi tetap saja perasaan trauma itu selalu ada. Setiap ia masuk kerja sore, aku selalu memintanya untuk tidak main, karena kejadian itu disaat ia masuk kerja sore dan pagi harinya ia main kerumah temannya, ternyata dirumah temannya tersebut ada mantannya si M hingga terjadilah kejadian menyakitkan itu :"( . Ia pun tidak pernah pergi main setiap ia masuk kerja sore.
Pada saat ia pulang kerja pagi hari karena ia habis piket malam, ia menjemputku kerumah karena ia janji akan menemaniku ke makam Almh. Mamahku, sehabis dari makam kami menbeli kue untuk mama dan abangnya yang kebetulan ulangtahunnya berdekatan dan keesokan adalah ulangtahun mamanya. Sesampainya kami dirumahnya, aku bercerita banyak tentang keluargaku kepada orangtua N dan abangnya, kami mengobrol banyak seharian itu dan abangnya mengajak makan malam bersama. Malam harinya aku, N, dan keluarganya makan malam bersama disebuah restoran, disana aku sangat merasakan kehangatan keluarga, kami bercanda-canda seperti aku bukanlah orang asing di keluarga mereka. Sepulangnya dari restoran tersebut aku memijat-mijat N yang sedang tidak enak badan karena kecapaian bekerja, mama dan papanya hanya tersenyum melihat aku dan N, dan mamanya justru menyuruhku untuk lebih memperhatikan N karena ia mudah sakit. Aku merasa sangat senang saat itu, karena aku merasa bahwa mereka sudah seperti keluargaku sendiri, tidak ada kecanggungan di antara aku dan keluarganya. Hari-haripun berjalan seperti biasa, dengan N yang selalu ada untukku. Namun beberapa hari kemudian firasatku kembali memburuk, ia tidak sms-sms aku dari pagi, ia hanya mengucapkan selamat pagi dan ijin untuk berangkat kerja, namun setelah itu tidak pernah smsku lagi. Aku yang dengan kekhawatiran dan firasatku yang buruk terus sms dia menanyakan apakah ia sibuk smpai tdk sms aku, lalu akhirnya ia sms aku menggunakan hp temannya dan bilang bahwa pulsanya habis dan ia juga sedang banyak kerjaan, lalu setelah kubelikan ia pulsa, ia sms aku seperti biasanya, dan ia bilang bahwa ia sedang banyak kerjaan dari pagi jadi tidak sempat menghubungiku. Sore harinya setelah ia sms pamit untuk pulang, ia tidak sms aku sampai pada akhirnya ia balas smsku dan bilang ia sedang mengobrol dengan temannya di dekat rumah. Firasatku langsung tidak enak, aku teringat kepada kejadian dimana saat ia memutuskanku saat itu, aku bilang kepadanya bahwa firasatku tidak enak, dan ia menjawab seperti biasanya, ia meyakinkanku jangan takut lagi, hal itu tidak akan terjadi. Sampai akhirnya aku tertidur, dan pada saat jam 1 malam aku terbangun dan aku tidak melihat ada sms darinya yang mengucapkan selamat tidur seperti biasa, aku pun kesal dan firasatku sangat tidak enak, akupun sms dia dan mengucapkan selamat malam dan setelah itu hp aku matikan sampai pagi. Dan setelah sholat subuh aku aktifkan hp, ada sms balasan darinya yang mengatakan ia ingin sendiri dulu, ia tidak mau menyakitiku lagi, SHOCK AND DOWN!! itu yang aku rasakan saat itu. Tadinya aku membalas smsnya bahwa aku tidak mau, aku tidak terima, aku meminta alasannya yang lain, namun tidak pernah ia balas, aku telponpun tidak pernah diangkat, hingga aku menelpon mamanya dan menanyakan ia ada dimana, dan mamanya bilang bahwa ia masih tidur, semalam ia tidur sangat malam karena main ps dengan temannya dan temannya menginap, firasatku mengatakan bahwa mamanya tidak tau apa yang sudah N lakukan padaku, sebisa mungkin aku menahan tangisanku. Sampai akhirnya aku bisa menahan tangisanku itu. Aku mencoba bersabar dan menerima semua ini, tapi tidak bisa, walaupun aku tidak menangis tetapi hatiku menjerit :""( aku sangat menyayanginya walaupun baru sebentar  menjalin hubungan dengannya. Sampai pada hari sabtu pada saatnya kuliah, N tidak masuk kuliah, aku fikir ia masuk kerja pagi jadi tidak bisa kerja namun saat pulang kuliah aku kerumahnya berniat untuk mengambil charger hp dan jaketku yang dipinjam olehnya, namun sesampainya aku dirumahnya, mama dan abangnya bingung karena aku tidak dengan N, mamanya bingung setelah aku menceritakan semuanya dan bilang bahwa ia tidak masuk kuliah. Mama dan abangnya mencoba untuk membuatku tegar dan bersabar, karena mamanya berfirasat N melakukan itu pasti karena tertekan oleh M dan orangtuanya M. Dan yang membuatku tegar ketika papanya bilang "Padahal Om sama Tante sudah suka dan setuju sama kamu Nia, kamu sabar saja dulu, N memang gitu, ia tidak bisa tegas jadi lelaki". Tadinya aku berfikir okay aku sabar menunggu ia sadar dan terlepas dari M, dan aku berfikir aku tunggu sampai seminggu, kalau seminggu ia tidak menghubungi aku berarti aku memang harus melupakan perasaanku padanya. Tetapi belum ada seminggu, ia sudah merubah relationship dan PP di FB dengan M. Sesak sekali dadaku melihatnya, sangat sakit!!:"""( dan M membuat postingan di fb yang sangat membuatku tambah sakit hati, postingannya adalah "makanya jgn ngerebut pacar orang, kena kan lu di tinggal juga akhirnya!". Sakiiiiit sekali membacanya, aku tidak merebut N darinya, N yang datang sendiri kepadaku dan ia sudah bersumpah demi nama Allah kalau ia sudah tidak ada perasaan apa-apa lagi kepada M. Tapi nyatanya semua itu hanya sumpah palsu yang ia ucapkan. Aku langsung menelpon mamanya N, dan menceritakan semuanya, mamanya bingung kenapa N seperti itu dan mamanya meminta aku untuk terus berdo'a semoga N bisa secepatnya terlepas dari M, karena sejujurnya mama dan papanya N sangat tidak menyukain M. Dan aku hanya bisa tersenyum walaupun dalam tangis.
Hmm semua ku serahkan kepada Allah SWT. Jika memang N adalah jodohku, pasti ia akan kembali kepadaku. Namun untuk saat ini aku akan mencoba untuk pelan-pelan melupakan perasaanku padanya. Walau akan sangat berat karena aku sangat menyayanginya, tapi akan kucoba. Semoga semua yang sudah terjadi padaku adalah rencana Allah SWT yang indah nantinya. Amin :")

Keep smile although my heart cry :""")

Firasat 2

Keesokan harinya di kampus aku mencoba untuk tegar dan tetap tersenyum walaupun hatiku masih sangat sakit. Namun setelah ia datang aku mulai tidak bisa menahan kesedihanku, aku hanya bisa bersandar di pundak sahabatku V, V mencoba menenangkanku dan membuatku tidak menangis. N sms saat di kelas, ia meminta maaf dan ingin kembali padaku, namun aku pura-pura tidak mengenal nomernya karena sudah aku hapus saat ia memutuskanku. hingga pada saat istirahat V berbicar 4 mata dengannya, aku tidak tau apa yang mereka bicarakan, dan mereka pergi entah kemana, akupun pergi makan dengan teman perempuanku yang lain, ternyata V dan N menunggu di tempat yang biasa kami makan. N ikut makan denganku dan teman-temanku, ia duduk disampingku, namun selama makan aku mencoba untuk tidak melihat kearahnya sampai selesai dan pergi kembali ke kampus. Tetapi pada saat dijalan ia mencoba mendekatiku dan meminta maaf atas kejadian kemarin, ia menjelaskan semuanya bahwa ia melakukan semua itu karena ancaman dari mantannya tersebut, awalnya aku merasa tidak terima, karena aku sudah sangat sakit hati padanya, sesampainya di kelas aku pindah duduk ke bagian belakang bersama V dan C. Selama dibelakang aku meminta pendapat sahabat-sahabatku tersebut, aku bertanya kepada mereka aku harus bagaimana, apakah kembali kepada N atau tidak. Jawaban mereka berbeda, V menyarankan aku ikuti kata hatiku, dan kalau memang aku sayang padanya kembali saja kepada N, namun jangan sekarang, berikan waktu untuk hatiku memilih dan lihat apakah ia akan bersabar menungguku. Dan C menjawab jangan kembali padanya, karena ada kemungkinan N akan menyakitiku lagi. Tadinya aku mau mengikuti kata-kata V, tapi aku masih bimbang karena aku tidak mau kehilangannya. Ada salah seorang teman kelasku lelaki sebut saja H meminta izin untuk duduk disampingku, ya tentu saja aku izinkan hanya duduk ini, hmm tetapi selama duduk disampingku ia menyatakan perasaannya padaku, ia bilang bahwa sejak pertama kali melihatku ia sudah menyukaiku dan ia juga bercerita bahwa ia juga baru saja putus dengan pacarnya, dan ia meminta izin padaku untuk bisa dekat dan menjalin hubungan denganku, tapi aku menjawab permintaannya dengan jujur bahwa untuk saat ini aku belum bisa membuka hatiku untuk orang lain karena aku masih sangat menyayangi N, ia mengerti dan ia mencoba bersabar dan akan tetap mencoba untuk membuatku membuka hati untuknya, namun jujur saja aku sangat ilfeel padanya, akupun mencoba untuk menghindarinya, setiap ia menawarkan untuk mengantarku pulang, aku selalu mengelak dengan alasan aku bisa pulang dengan yang lain, aku ingin main dulu, dan lainnya. Pada saat H berbicara denganku berdua, N melihatku dan spontan ia langsung menunjukan muka juteknya padaku, saat jam kuliah selesai V mengajakku untuk ikut ke lapangan futsal, teman-teman dikelasku selalu futsal setelah jam pulang kuliah, awalnya aku tidak mau karena aku tau pasti N akan ikut, namun setelah dibujuk oleh V akhirnya aku mau. Saat di tempat parkir N seperti membuang muka padaku, dan akupun langsung berlari kearah teman lelakiku D, karena aku menumpang padanya kelapangan futsal. selama di jalan menuju tempat parkir depan kampus, N melewatiku tanpa menoleh sedikitpun, tadinya aku berharap ia akan memintaku untuk dengannya saja menuju lapangan futsal, namun nyatanya tidak. Sangat sedih rasanya perasaanku. Sesampai di lapangan futsal, aku merasa tidak enak badan, badanku panas dan lemas, kepalaku pusing. Tadinya aku ingin membicarakan hubunganku dengan N, namun ia tetap bermain tidak berhenti-henti, akupun hanya tiduran di samping V selama mereka bermain futsal. Aku tau N marah dan cemburu padaku karena tadi aku berbicara berdua dengan H. Tiba-tiba V menyuruhku untuk pulang saja diantar oleh N, aku hanya menggeleng, namun akhirnya aku mau, tanpa istirahat N langsung bersiap mengantarku pulang, namun karena aku lemas aku memegang tangannya dan bersender di pundaknya, iapun tersenyum padaku. Selama dijalan aku membicarakan semua yang ingin aku bicarakan tadi. Ia meminta maaf lagi padaku, dan ia mengajakku kerumahnya karena ada keponakannya yang bernama Eza katanya, ia tau bahwa aku sangat menyukai Eza. Sesampai di rumahnya, ia selalu dekat dekat denganku, dan pada saat menemani Eza bermain dilapangan didekat rumahnya, mamanya sangat akrab denganku, kakak-kakaknya pun demikian. Hingga saat dijalan menuju rumahnya, aku berjalan disamping mamanya dan mamanya pun berkata kepada kaka ipar N "Anak mama nambah 1 hehe", itu membuatku sangat senang. Dan entah kenapa aku langsung bisa memaafkan N. Dan kitapun kembali seperti biasa, namun tetap saja hatiku masih merasa sakit hati dengannya, dan rasanya seperti trauma jika di ingat-ingat lagi kejadian itu, tetapi N selalu mencoba meyakinkanku bahwa hal itu tidak akan terjadi lagi, aku pun mencoba untuk mempercayainya...

Firasat

Sudah hampir 2 tahun aku menjalin hubungan dengan lelaki yang aku kenal sejak aku duduk di bangku SMA, namun hubungan itu kini menjadi masalah yang selalu mengganggu fikiranku. Sejak kami menjalani hubungan jarak jauh, dia jadi lebih sering emosi jika aku tanya tentang sesuatu, dia menjadi lebih sensitif dan mudah marah, entah apa yang membuatnya seperti itu. Aku selalu mencoba untuk mengalah, bersabar dan mencoba untuk mengerti mengapa ia begitu, tapi pada suatu ketika firasatku mengatakan ada yang aneh dengannya, namun aku tidak tau apa itu. Hingga suatu ketika disaat waktu kerjaku sedang renggang, aku berfikir untuk membuka fb miliknya tanpa izin terlebih dahulu, lalu aku membuka messagenya dan benar saja firasatku selama ini, aku menemukan messagenya dengan perempuan yang selama ini tidak ku sukai, yang dulu sempat dekat dengannya. Mereka saling chat seperti layaknya orang berpacaran, dan aku sangat ingat tanggal dimana mereka chat adalah disaat dia tidak mengabariku seharian penuh dengan alasan BBMnya error, bodohnya aku percaya begitu saja. Pada saat aku menelponnya untuk meminta penjelasannya, telponku selalu di tolak sampai berkali-kali, aku hanya bisa menangisi semuanya, hingga sesampainya dirumah aku menceritakan semuanya kepada kakak-kakak perempuanku, mereka semua sangat marah padanya, mereka menganggap ia lelaki tidak bertanggung jawab karena baru beberapa bulan hubungan jarak jauh sudah berani untuk berselingkuh. Namun aku masih sayang padanya, hingga aku mencoba untuk memaafkannya dan kembali seperti biasa dengan syarat ia merubah emosionalnya, tetapi percuma karena ia tidak juga berubah, ia tetap mudah marah dan tersinggung. Akupun merasa bahwa ia mulai menjauh dan cuek padaku. Akhirnya aku memutuskan untuk memutuskan hubunganku dengannya, tapi ia tidak mau dengan alasan hanya aku yang ia sayangi, tidak ada wanita lain yang ia sayang, aku hanya bisa mencoba menahan semuanya dan tetap memilih umtuk putus dengannya walau berat untuk menghapus semua rasa sayangku padanya.
Tak lama berselang aku putus dengannya, aku dekat dengan teman kampusku sebut saja namanya N. N merupakan seorang lelaki yang sangat humoris dan membuatku sangat nyaman dengannya. Pada suatu hari aku pergi jalan dengannya setelah pulang kuliah, dan ia menceritakan semua pengalaman pahitnya yang diselingkuhi oleh kekasihnya yang sudah 2 tahun menjalin hubungan, akupun juga menceritakan apa yang sudah terjadi padaku dan mantan kekasihku tersebut. Ia bilang bahwa sepertinya kita cocok, dan ia juga menyatakan perasaannya bahwa dia suka padaku, ia merasa nyaman berada di dekatku. Dan kitapun menjalin hubungan tanpa status. Ia juga mengajakku kerumahnya dan mengenalkanku pada orang tua dan kakak-kakaknya. Keluarganya sangat baik, mereka sangat menerima kehadiranku. Keesokannyapun ia bercerita bahwa Mamanya sangat menyukaiku dan berharap aku bisa menjadi pacar N. Hingga akhirnya ia memintaku untuk menjadi pacarnya dan akupun menerimanya. Awalnya memang aku bahagia berpacaran dengannya, ia selalu bisa membuat aku nyaman dan membuatku tidak mudah marah padanya. Namun kebahagiaan itu tidak berjalan lama. Beberapa hari kemudian, pagi harinya firasatku mengatakan ada sesuatu yang buruk yang akan terjadi, tapi aku tidak tau apa, aku dan N masih smsan seperti biasa dan akhirnya pada saat aku sedang bekerja ia menelponku dan dengan sedih bilang bahwa ia ingin putus denganku, alasannya karena ia masih sayang pada mantannya sebut saja M, dan ia juga bilang bahwa ia sedang bersama dengan mantannya tersebut. Awalnya aku hanya terkejut namun masih bisa tegar dan tidak menangis, namun pada saat aku menelpon sahabatku sebut saja V, aku menceritakan apa yang sudah terjadi dan aku mulai menangis, rasanya sakit sekali, sesak sekali nafasku, aku merasa bahwa aku sudah sangat menyayanginya. Beberapa jam setelah ia memutuskanku, ia menelponku lagi berkali-kali tapi selalu aku tolak, pada akhirnya aku mengangkatnya setelah tangisanku berhenti. Aku mencoba untuk tidak menangis saat berbicara dengannya, tapi apalah daya, aku tetap ingin menangis, namun sebelum aku menangis aku mematikan telponnya, dan ia menelponku lagi tetapi tidak aku angkat. Pada malam harinya ia menelpon lagi dan meminta maaf lagi dengan suaranya yang seperti sedang sedih, aku hanya bilang kalau aku memaafkannya dan aku menjawab pertanyaannya dengan jutek, hingga akhirnya ia mematikan telponnya dan aku kembali menangis... :"""(

Selasa, 24 Juli 2012

Hidup itu butuh perjuangan dan pilihan

sebagai manusia itu jika ingin hidup bahagia harus memulainya dengan perjuangan yang tak henti-hentinya. Tidak mungin kebahagiaan itu akan hadir dalam kehidupan seseorang secara tiba-tiba tanda adanya usaha yang di perjuangkan. Namun ada dua yang harus kita pilih sebagai manusia, ingin terus berusaha sampai mendapatkan kebahagiaan atau hanya ingin berdiam diri sampai mukjizat itu datang. Akan tetapi jika kita hanya berdiam diri tanpa adanya usaha yang di perjuangkan, kebahagiaan itu akan enggan mendatangi kita. di saat kita merasa terpuruk, tidak merasakan kebahagiaan yang sebagaimana kita harapkan memang berdo'a dan memohon keberkahan kepada Allah SWT itu jalan utamanya, namun Allah akan memberikan berkahnya kepada kita hamba-Nya yang mau berusaha dan tidak pernah putus asa. Jangan sedikit-sedikit mengeluh tanpa berdo'a dan berusaha.
Dan jika kita dihadapkan pada pilihan, memang terkadang kita akan susah untuk memilih. Seperti contoh, di dalam kehidupan kita, kita di hadapkan pada dua pilihan pekerjaan yang pertama gaji besar tetapi kita tidak merasa nyaman bekerja disana dan pilihan kedua adalah gajinya kecil tetapi kita sangat nyaman bekerja disana. Pasti kita semua akan bingung untuk memilih, karena di satu sisi kita pasti sangat membutuhkan uang untuk kehidupan dan di sisi lain kita juga ingin merasakan kenyaman tanpa rasa tertekan saat sedang bekerja. Tapi coba kita fikirkan, jika kita memilih untuk bekerja dengan gaji besar namun tidak nyaman, pasti kita hanya mampu bekerja sebentar, akhirnya gajibesarpun cuma ada di angan-angan. Tetapi jika kita memilih pekeraan dengan gaji kecil akan tetapi kita nyaman bekerja disana, saya yakin kita akan bertahan lama untuk bekerja disana dan mungkin suatu saat gaji yang kita dapat kan akan bertambah walaupun sedikit demi sedikit.
Nah saya beri contoh pula untu kita sebagai remaja, khususnya untuk saya yang masih masa-masa menuju pendewasaan juga, yaa seperti contoh memilih pasangan/pacar. jika suatu hari kita di temukan pada 2 pilihan yang mungkin itu sangat berat untuk kita memilih, misalnya pada pilihan pertama lelaki baik-baik tetapi tidak terlalu bermodal dan pilihan kedua adalah lelaki yang mungkin bisa di katakan nakal tetapi amat sangat bermodal, namun mereka berdua sangat menyayangi kita dengan berbagai usaha mereka lakukan, yang bermodal memberikan kita begitu banyak barang2 mewah dan menawan dan yang tidak bermodal hanya memberikan barang2 yang mungkin bagi kita biasa saja akan tetapi bagi dia itu merupakan usaha yang sangan dia perjuangan. Pasti kita akan bingung untuk memilih bukan? Ok sekarang begini, fikirkan jangka panjangnya. Jika kita memilih lelaki yang nakal tetapi bermodal, mungkin memang apa yang kita mau akan dipenuhinya (mungkin), tapi apakah kita tidak akan terjerumus dalam kenakalannya? tidak semua orang bisa melawan hal negatif yang akan menghampiri kita. Benar bukan? Nah maka dari itu, lebih baik kita memilih yang positif bagi kita jika kita tidak bisa melawan resiko yang akan menghampiri kita.

Mungkin hanya itu yang dapat saya berikan untuk kalian semua yang membacanya. maaf jika terdapat salah ketik atau salah kata karena saya hanyalah manusia biasa :)