Senin, 26 November 2012

Firasat 4

Hari kujalani seperti biasa tanpa adanya seseorang yang mengisi kekosongan hatiku. Sepi. Sangat sepi. Tapi ku coba menjalani semuanya dengan senyuman. Perlahan-lahan aku mulai bisa melepaskan perasaanku kepada N, karena aku fikir tidak ada alasan aku masih menyayanginya. Namun saat di kampus, aku selalu menunggu kedatangannya, dan akhirnya jam 10 lewat ia datang bersama teman-temannya yang memang teman sekelasku juga. Awalnya aku tegar, aku biasa saja, namun setelah melihat kedatangannya emosi ini kembali meluap, aku ingin berteriak, aku ingin menangis, namun tidak mungkin, mukaku berubah menjadi sangat merah di depan teman-temanku, aku malu tapi aku juga ingin menangis. Tapi semua perasaan itu sangat cepat ku atasi, aku mencoba untuk bersikap seperti tidak pernah terjadi apa-apa, aku merelakskan hati, fikiran dan emosiku. Ku coba ikuti kata-kata mamanya N, bersikaplah seperti tidak terjadi apa-apa, dan aku berhasil melakukannya, namun aku tidak sedikitpun menoleh ke arahnya, tidak sedikitpun berbicara dengannya karena kami duduk bersebrangan. Dan setelah istirahat makan siang, ia tidak kembali lagi kedalam kelas, aku bingung kemana ia pergi, tapi aku juga tidak tau ingin bertanya kepada siapa. Setelah pulang dari kampus temannya N sms kepadaku menanyakan tugas, langsung saja aku tanya kemana N setelah istirahat, dan temannya menjawab kalau N pulang, ia mengantuk. Akupun percaya karena aku tahu bahwa N memang habis piket malam di kantornya. Ke esokannya sore hari saat aku ingin mengembalikan Flashdisk milik teman sekelasku R yang kebetulan kami janji untuk bertemu di daerah rumahnya N, firasatku mengatakan bahwa ingin sekali mampir kerumah N untuk mengobrol dengan orangtuanya, tapi aku masih ragu, namun sebuah kebetulan yang sangat membahagiakan, saat aku sudah sampai di daerah rumahnya N dan bertemu dengan R, mamanya N sms aku menanyakan kabarku dan menanyakan apakah kemarin N kuliah atau tidak, aku langsung menelpon beliau dan meminta izin untuk mampir kerumahnya. Sesampainya aku dirumahnya N, aku langsung mengobrol banyak dengan mamanya, beliau mengatakan bahwa N tidak pulang sejak hari jumat, dan aku menceritakan bahwa temannya mengatakan bahwa N kemarin bilang ingin pulang karena mengantuk, mamanya bingung, karena N sms bilang bahwa ia ada kerjaan di kantornya. Aku dengan mamanya saling bertukar fikiran, dan mamanya pun selalu memberikanku dorongan untuk tetap bersabar dan fokus pada kuliah dan pekerjaanku, tentunya beliau juga meminta aku untuk terus memperhatikan N walau tidak secara langsung. Saat papanya turun dan melihatku, beliau langsung menyapaku "eh si cantik", sangat senang mendengar papanya menyapaku seperti itu :D . Dan kami mengobrol bertiga, mama dan papanya selalu memberiku support untuk aku tetap maju dan fokus dengan masa depanku, aku sangat bahagia bisa dekat dengan mereka, mereka sudah seperti orangtuaku sendiri, aku sangat menyayangi mereka. Dan di tengah-tengah pembicaraan kami, mamanya selalu membicarakan M, mamanya sangat tidak menyetujui hubungan N dengan M, mamanya sangat ingin N terlepas dari M, aku juga sangat menginginkannya, tapi semua itu kembali kepada jalan dari Allah, kami hanya bisa berdo'a dan berpasrah dengan semua rencana Allah. Saat sedang mengobrol aku selalu melihat ke arah jam, karena aku takut N mengetahui bahwa aku sering main kerumahnya dan mnegobrol dengan orangtuanya, namun firasatku mengatakan bahwa N lembur, dan benar saja, tidak lama setelah aku menanyakan kepada mamanya apakah N lembur atau tidak, N sms mengatakan bahwa ia lembur. Ada apa dengan semua firasatku ini??
Namun aku masih bingung dengan perasaanku pada N, masih sayangkah aku padanya? Rasa sayangku padanya sangat bercampur dengan rasa sakit hatiku.

Keep smile although my heart cry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar